Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Raisa
● online
Raisa
● online
Halo, perkenalkan saya Raisa
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 17.00 , Sabtu, Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Blog » Mengenal Apa Itu Khat Utsman Thaha?

Mengenal Apa Itu Khat Utsman Thaha?

Diposting pada 21 Oktober 2020 oleh Tohaputra / Dilihat: 746 kali

Khat Utsman Thaha adalah nama dari salah satu khat atau penulisan Al-Qur’an yang sangat terkenal. Nama ini diambil dari nama penulisnya sendiri, yaitu Syaikh Usman bin Abduh bin Husain bin Thaha.

Umumnya, dari produk-produk terbaru PT. Karya Toha Putra, kami menggunakan khat ini sebagai khat andalan produk Al-Qur’an yang kami terbitkan.

Ada alasan kuat mengapa jenis khat ini jadi pilihan kami dan bahkan banyak penerbit Al-Qur’an di dunia. Ya, karena inilah khat yang indah sekaligus bersih dan mudah dibaca oleh semua tingkatan umur.

Khat Utsman Thaha, jika dikaitkan dalam ilmu kaligrafi maka ini termasuk jenis khat Nasakh. Menurut syeikh Usman sendiri, inilah jenis khat yang paling cocok untuk mushaf Al-Qur’an. Bahkan dikatakan, tidak ada jenis khat yang paling pas digunakan untuk penulisan Al-Qur’an selain jenis khat ini. Karena selain bentuknya yang simpel, juga jelas dan dikenal banyak orang.

Penggunaan khat jenis Nasakh ini juga diklaim sebagai jenis khat yang digunakan di zaman khalifah Usman bin Affan. Karenanya, sudah menjadi ijmak untuk hanya menggunakan jenis khat ini untuk penulisan Al-Qur’an.

Khat Utsman Thaha :

Karya Fenomenal Syaikh Usman bin Abduh bin Husain bin Thaha

Digunakannnya karya beliau sebagai bahan penerbitan Al-Qur’an hingga saat ini, yang mana karya beliau tentunya telah dibaca dan memberi keberkahan pada jutaan umat muslim di dunia, bukanlah karena kebetulan semata. Beliau dari kecil hingga dewasa memang sudah menjadikan ilmu khat ini sebagai hobi bahkan jalan hidup beliau.

Kegemaran beliau pada bidang ini sudah ada sejak masi usia kanak-kanak. Kala itu ia mulai menimba ilmu khat dari ayahnya sendiri, Syeikh Abduh Husein Taha. Dari ayahnyalah dasar-dasar khat ia peroleh. Khat yang pertama ia pelajari waktu itu adalah khat Riq’ah.

Dan dalam perjalanannya menuntut ilmu khat, totalitas beliau tampak dari latar belakang pendidikan dan guru beliau. Beliau diketahui telah belajar ilmu khat dari beberapa pakar khat ternama, di antaranya Muhammad Ali Al Maulawi, Husain Husni At Turki, Muhammad Al Khathib, serta Al Khatthath Syaikh Abdul Jawwad. Selain itu, beliau juga pernah belajar kepada Prof. Ibrahim Ar Rifa’i yang merupakan ahli khath di Aleppo.

Tak berhenti sampai di situ, saat melanjutkan pendidikan formalnya di Universitas Damaskus, ia juga menimba ilmu khat pada Prof. Muhammad Badawi Ad Dirani, seorang ahli khat di Syam. Dari sini beliau banyak belajar soal khath farisi dan khath tsuluts yang kemudian semakin menambah pengetahuannya soal khat.

Dan masih di kota yang sama, syekh Usman Thaha juga sempat berguru pada Prof. Hasyim Muhammad Al Baghdadi. Ia adalah seorang ahli khath dari Irak.

Nama Usman Thaha baru banyak diperbincangkan dan menjadi sorotan banyak orang sejak ia berhasil memperoleh sertifikat bidang khath dari seorang guru besar ilmu khath berkelas dunia, yakni Syaikh Hamid Al Amidi.

Salah satu prestasi tertinggi beliau soal pekerjaannya sebagai seorang yang fokus pada penulisan khat adalah pada saat ia ditunjuk sebagai penulis khat resmi di Komplek Percetakan Al Qur’an Raja Fahd di Madinah. Ini berlangsung di tahun 1988.

Bukan cuma itu, ada berbagai prestasi soal khat yang sudah dijalani oleh beliau, di antaranya adalah sebagai penulis mushaf di kementerian wakaf Suriah, juri Lomba Kaligrafi Internasional di Istanbul-Turki, dan lainnya.

Perlu diketahui juga bahwa bentuk penulisan mushaf yang rapi, yang mana dalam 1 juz selalu ada 20 halaman (kacuali juz 30 = 23 halaman) dan 1 halaman selalu ada 15 baris, maka syekh Usman Thaha lah orang pertama yang menulis mushaf seperti ini.

Dan tercatat, beliau sudah 13 kali menamatkan penulisan Al-Qur’an 30 juz. Sungguh luar biasa, selain karena ini adalah kalam Allah, pahalanya juga akan terus mengalir untuk beliau selama khat ini digunakan.

Sebagai penutup, kita mungkin perlu mengenal kepribadian dan komitmen beliau dalam menjalani profesinya sebagai seorang penulis khat Al-Qur’an.

Beliau menyampaikan bahwa setiap kali memulai menulis Al-Qur’an, ia selalu berusaha dalam keadaan suci atau telah berwudhu.

Selain itu, beliau memilih tidak banyak bergaul dengan orang-orang. Alasan beliau, agar pikirannya tetap jernih dan terhindar dari kesalahan saat menulis Al-Qur’an. Karena ia beranggapan bahwa kesalahan dalam penulisan Al-Qur’an sama sekali tidak dapat diterima dengan alasan apa pun.

Beliau bahkan tidak hanya menjadikan aktivitasnya tersebut sebatas untuk menyelesaikan proyek, tapi di setiap ayat yang ia tulis ia jadikan sebagai sarana belajar dalam mengenal ayat-ayat Allah dan meningkatkan pengalaman spiritualnya sebagai seorang muslim.

Dan karena totalitasnya, beliau bahkan tidak mau terlalu terlibat dengan urusan dunia luar, sehingga ia pun tak terlalu memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya. Bukan karena cuek dengan mesalah orang lain, tapi lebih karena alasan fokus pada pekerjaannya dan untuk menghindari kesalahan saat menulis kalam Allah yang mulia.

Bagi beliau, aktivitasnya sebagai sang penulis Mushaf adalah segalanya. Baginya ini adalah bekal kehidupannya di akhirat kelak.

Semoga segala usaha syekh Usman Thaha / Toha menjadi amal jariyah dan diterima di sisi-Nya. Amin!

Tags:

Bagikan ke

Mengenal Apa Itu Khat Utsman Thaha?

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mengenal Apa Itu Khat Utsman Thaha?

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: